“Jangan berfikir apa yang akan diberikan orang lain kepadamu. Tapi berfikirlah apa yang bisa kamu berikan kepada orang lain.” Demikian orang bijak pernah bertutur. Lalu apa hubunganya dengan judul di atas?
Bila kita telisik tentang apa yang menjadi penyebab utama kemarahan seseorang, kita akan tahu makna implisit kalimat di atas. Seorang yang sibuk memikirkan kekurangan orang lain terhadap pemenuhan dirinya-lah yang akhirnya membuat dirinya sempat untuk memikirkan apa yang orang lain berikan kepada dirinya, atau kenapa orang lain tersebut tidak mewujudkan apa yang dia inginkan? Padahal belum tentu orang tadi telah mengetahui keinginannya.
Sesungguhnya, penyebab kemarahan terletak kepada keinginan yang tak terpenuhi dari orang yang merasa perlu untuk marah. Itupun belum tentu kemarahanya akan menghasilkan kebaikan atau manfaat baginya. Sedangkan dampak negatifnya tentunya ada. Di sadari atau tidak. Mengapa?