Dicari! Pendidikan (ber)Karakter
Peristiwa
contekan massal yang terjadi di SDN Gadel II Surabaya beberapa waktu
lalu
menjadi headline berita cetak maupun elektronik. Kasusnya
sebenarnya
‘cukup sepele’. Ada guru yang menunjuk siswa yang pintar untuk nantinya
dijadikan sumber jawaban bagi siswa-siswa lainnya. Dibilang ‘sepele’
karena
budaya contek-menyontek seperti ini bisa dikatakan sudah akrab dengan
kita.
Jujur, pembaca ‘pasti’ pernah melakukan perbuatan curang ini, walaupun
hanya
sekali. Karena itu sepertinya kita, teman-teman lain dan masyarakat
Indonesia
pada umumnya sudah lumrah dengan jalan pintas tersebut.
Rumah Tua Eyangku
Tak tahu harus kumulai dari mana aku ceritakan kisah piluku. Sebelum akhirnya aku putuskan untuk mencoret-coret lembaran lusuh ini, keadaanku sungguh memprihatinkan. Bukan karena sakit atau tak makan selama seminggu. Yang memprihatinkan sesungguhnya bukan aku dan ragaku, melainkan jiwa dan hati yang ada di dalamnya. Semua orang di dekatku mengira aku masih seperti biasa. Tapi tidak batinku sendiri. Aku sungguh tersiksa dengan keadaan ini. Kuharap dengan menuliskannya sedikit terobati.
Diantara jutaan bahkan trilyunan makhluk ciptaan Tuhan di dunia ini, hanya kau yang tahu. Hanya orang yang menemukan tulisan lusuh ini dan mau membacanya. Kaulah orang sepesial bagiku. Terimakasih karena kau mau mendengarkan keluh kesahku. Meski aku takkan tahu kapan kau akan menemukannya, dan apakah lembaran ini masih utuh atau tidak, namun aku cukup bahagia kau mau membacanya. Sekali lagi terimakasih.
Langganan:
Postingan (Atom)